Kaifa halukum jami'an? suka mengajak sahabat para pembaca untuk berdiskusi tentang hati. Ya hati..raja bagi segala anggota. Jika hati itu baik, maka baiklah seluruh anggotanya. Jika buruk maka buruklah seluruh anggotanya. Itulah dia hati, pemerintah kepada negara tubuh badan.
Hati, sifatnya yang sentiasa akn berbolak balik. Hati, disitulah punca segala niat. Punca kepada kebaikan dan kejahatan. Juga tempat beradanya iman. Hati, berbeza keadaannya saat bersama insan yang asyik memburu kebaikan dan disaat berada di kalangan insan yang biasa-biasa saja antara baik dan buruk.
Persekitaran, faktor paling baik yang mempengaruhi turun naiknya iman. Teman-teman disekeliling, keluarga dan suasana dunia yang suka pada kelalaian dan keseronokkan. Disinilah, tarbiyah dzatiyah menjadi peranan penting. Jika selalunya dipantau murabbi, tapi saat berada jauh darinya siapa lagi yang akan menjaga diri melainkan diri sendiri.
Teringat tentang kisah Hanzalah sahabat Rasulullah s.a.w. Suatu ketika, Hanzalah merasa dirinya telah menjadi munafiq. Apabila ditanya saidina Abu Bakar bagaimana keadaanya, Hanzalah mengatakan ia telah menjadi munafiq. Diceritakan kepada sahabat Abu Bakar, saat berada bersama Rasulullah mereka diingatkan dengan syurga dan neraka sehingga dapat merasainya seolah2 dapat melihatnya secara langsung. Tapi, setelah berkumpul dengan anak isteri, ia langsung melupakannya. Begitu juga halnya dengan Abu Bakar. Lalu mereka berjumpa dengan Rasulullah dan mengadu kepada baginda.
Rasulullah bersabda : Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, andaikata kalian selamanya bisa terus seperti ketika bersamaku, nescaya kalian akan disalami oleh para malaikat baik ditempat tidurmu mahupun dijalanmu. Akan tetapi wahai Hanzalah, kadang-kadang ingat dan kadang-kadang lupa. Baginda mengulanginya hingga tiga kali.
Lalu bagaimana dengan kita? Saat pulang bercuti dikampung, pasti akan teruji iman. Ibu pasti akan menyediakan masakan yang sedap-sedap. Hendak berpuasa sunat pun dua kali fikir ya. Saat itulah dilihat samada kita mampu atau masih bertarik tali dengan nafsu. Semuanya bertitik tolak dari iman yang berada di dalam hati.
Sedikit sebanyak yang diceritakan disini bersumberkan dari buku yang dibaca. "Agar Akhirat Dekat di Hati", hasil karya Syeikh Mahmud Al-Misyri. Buku ini sangat berharga dan sesuai bagi kita yang ingin mendapatkan hati yang sihat.
Ibnu Mas'ud berkata : Carilah hatimu pada 3 kesempatan, tatkala mendengar bacaan Quran, berada di majlis dzikir dan ketika bersendirian menghadap Allah. Jika kamu tidak mendapati hatimu pada 3 keadaan ini, bereari kamu harus memohon agar Allah menganugerahkan hati kepadamu, sebab sama saja engkau tidak punya hati.
Ketahuilah, sesungguhnya hati kita telah keras tatkala tidak lagi khusyuk dan gentar mendengar bacaan ayat al-Quran, hati yang tidak lagi tenang ketika di majlis yang mengingatkan pada Allah dan hati tidak termasuk dalam golongan yang sentiasa merasakan pengawasan Allah.Jadi,segeralah mencari penawar bagi hati yang telah keras ini.
Nabi s.a.w bersabda : "sesungguhnya iman itu akan usang di dalam hati salah seorang dari kalian sebagaimana usangnya kain, oleh sebab itu maka mintalah kepada Allah agar memperbaharui iman yang ada dalam hati kalian."
YA ALLAH..PERBAHARUILAH IMAN DALAM HATI KAMI...
Bilik Sewa Melaka
2 months ago