topbella

27 March 2010

LUPA dan INGAT antara 2 HAL

Bismillahirrahmanirrahim..

Allahumma solli a'ala Muhammad, ya Rabbi solli a'alaihi wasallim..

Kata-kata dari seorang pendidik jiwa, yang sangat memberi kesan di hati. Dalam cerita Sang Murabbi anda bisa mendengarkannya. Disini hanya sebagai ulangan yang harus terus diulang-ulang.

Ada 2 HAL yang harus kita INGAT :

KEBAIKAN ORANG LAIN pada kita
dan
KEBURUKAN KITA terhadap orang lain
.

DAN......

Ada 2 HAL yang harus kita LUPA :

KEBAIKAN KITA terhadap orang lain
dan
KEBURUKAN ORANG kepada kita

Dengan berpegang kepada 2 hal ini, optimislah bahawa hidup kita akan disinari pernuh warna warni, keceriaan dan ketenangan...penuh dengan lapang dada..dan ia akan bisa buat kita sentiasa tersenyum :)

Dari Nawwas bin Sam’an al-Anshari r.a katanya.”Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang erti kebajikan dan dosa. Sabda baginda:”Kebajikan itu ialah budi pekerti yang indah. Sedangkan dosa adalah perbuatan atau tindakan yang menyesakkan dada, padahal engkau sendiri segan sekiranya perbuatanmu itu diketahui oleh orang lain.”(HR Muslim)

BERPRESTASI DENGAN BERAMAL..
Wallahua'lam.

25 March 2010

Limitkan NOKTAH HITAM


Bismillahirrahmanirrahim...

Afwan, lama sudah tidak diberkongsi sesuatu dengan semua. Exam period sepatutnya tidak pernah membatasi kerja dakwah kita. InsyaAllah atasilah segala alasan yang tercipta. LIMITKAN NOKTAH HITAM DALAM HATI KITA. Ini yang mahu kita saling mengingatkan, ya bahasa mudahnya adalah kurangkan maksiat. Maksiat ini jangan dipandang perkara yang besar-besar aja sepertinya minum arak, mengumpat atau apa saja yang besar-besar dosanya. Kadangkala yang remeh aja kita tidak perasan. Kita mengambil hak orang lain juga satu maksiat sebenarnya.

LIhat saja bagaimana para salafussoleh menjaga diri mereka dari maksiat, hatta yang sekecil-kecil ini saja memang cukup mereka teliti. Lihat betapa wara' itu harus dijaga.

Petamanya tentang makanan. Imam As-Syafie ketika mana telah mengalami kesukaran untuk menghafal. Lalu beliau bertemu gurunya Imam Waqi'. Maka apa katanya? "Tinggalkan maksiat." Kerana ilmu itu cahaya dan ia tidak dapat menembusi ke dalam hati yang gelap kerana maksiat. Setelah dikaji rupanya ia datang dari susu kambing peliharaan ibunya yang telah memakan rumput orang lain. Masya allah jauhnya datang punca maksiatnya, tapi kesannya cukup mendalam. Disini pentingnya keizinan. Jika sudah kita mendapat keizinan maka terlepaslah kita dari maksiat tadi.

Kita pula bagaimana? apa yang sudah masuk ke dalam perut kita, apa yang sudah menjadi darah daging kita? aduh..khuatir sangat-sangat kan. Contoh mudahnya begini. Mungkin makanannya halal, tapi wasilahnya bagaimana? periuk nasi yang kita guna untuk masak nasi di asrama. Periuknya dilarang bawakan? elektrik yang kita guna untuk masak nasi itu tidak berbayar. Hukumnya haram kan? Sesudah itu nasinya yang dari periuk haram itu kita makan. Ya periuknya pasti kita tidak makan, tapi periuk itulah yang telah memasakkan nasi kita. Jadinya nasi yang kita makan itu adalah dari sumber yang haram. Aduh2..maksiat lagi tertitik dalam hati. Hari demi hari. Ini yang kita selalu pasti tidak perasan, kerana kesensitivitian tadi sudah lenyap dilitup dengan maksiat yang kita telah lakukan. Afwan..ini contoh-contoh di sekitar kampus aja, supayanya kita sesama mahasiswa lebih meneliti hal2 ini.

Kedua dengan tidak mengambil hak orang lain. Telitilah kisah ini. Betapa amanah dan ini lah yang kita juga mahu pupuk ke dalam diri.

Siapa yang tak kenal Umar bin Abdul Aziz. Sosok pemimpin adil, arif, lagi berilmu. Banyak kisah teladan yang beliau tinggalkan untuk para peniti kebenaran. Inilah kisah ringkasnya.

Suatu hari datanglah seorang utusan dari salah satu daerah kepada beliau. Utusan itu sampai di depan pintu Umar bin Abdul Aziz dalam keadaan malam menjelang. Setelah mengetuk pintu seorang penjaga menyambutnya. Utusan itu pun mengatakan, “Beritahu Amirul Mukminin bahwa yang datang adalah utusan gubernurnya.” Penjaga itu masuk untuk memberitahu Umar yang hampir saja berangkat tidur. Umar pun duduk dan berkata, “Izinkan dia masuk.”

Utusan itu masuk, dan Umar memerintahkan untuk menyalakan lilin yang besar. Umar bertanya kepada utusan tersebut tentang keadaan penduduk kota, dan kaum muslimin di sana, bagaimana perilaku gubernur, bagaimana harga-harga, bagaimana dengan anak-anak, orang-orang muhajirin dan anshar, para ibnu sabil, orang-orang miskin. Apakah hak mereka sudah ditunaikan?Apakah ada yang mengadukan?

Utusan itu pun menyampaikan segala yang diketahuinya tentang kota kepada Umar bin Abdul aziz. Tak ada sesuatu pun yang disembunyikannya.

Semua pertanyaan Umar dijawab lengkap oleh utusan itu. Ketika Semua pertanyaan Umar telah selesai dijawab semua, utusan itu balik bertanya kepada Umar.

“Ya Amirul Mukminin, bagaimana keadaanmu, dirimu, dan badanmu? Bagaimana keluargamu, seluruh pegawai dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabmu? Umar pun kemudian dengan serta merta meniup lilin tersebut dan berkata, “Wahai pelayan, nyalakan lampunya!” Lalu dinyalakannlah sebuah lampu kecil yang hampir-hampir tidak bisa menerangi ruangan karena cahayanya yang teramat kecil.

Umar melanjutkan perkataanya, “Sekarang bertanyalah apa yang kamu inginkan.” Utusan itu bertanya tentang keadaannya. Umar memberitahukan tentang keadaan dirinya, anak-anaknya, istri, dan keluarganya.

Rupanya utusan itu sangat tertarik dengan perbuatan yang telah dilakukan oleh Umar, mematikan lilin. Dia bertanya, “Ya Amirul Mukminin, aku melihatmu melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan.” Umar menimpali, “Apa itu?”

“Engkau mematikan lilin ketika aku menanyakan tentang keadaanmu dan keluargamu.”

Umar berkata, “Wahai hamba Allah, lilin yang kumatikan itu adalah harta Allah, harta kaum muslimin. Ketika aku bertanya kepadamu tentang urusan mereka maka lilin itu dinyalakan demi kemaslahatan mereka. Begitu kamu memmebelokkan pembicaraan tentang keluarga dan keadaanku, maka aku pun mematikan lilin milik kaum muslimin.”(sumber)

Subhanallah, benar-benar mengagumkan! Kita bagaimana wahai siswa siswi?? duit pinjaman atau biasiswa itu kan amanah rakyat. Kemana kita salurkan? muhasabahlah kembali. Yuk sama-sama recheck kembali diri kita ya. Pesan Umar r.a " Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab".

TIPS penting untuk semua:

* 1. Jika sedang kita melakukan sesuatu, kemudian perasaan kurang enak dan serba salah sentiasa mebelenggu kita, jika perkara itu diketahui orang, akan membuatkan kita takut dan malu, maka ketahuilah bahawa kita sedang melakukan maksiat atau perkara yang salah, samada di sisi manusia mahupun disisi Allah.

* 2. Jika kita mengetahui apa yang kita lakukan itu adalah kesalahan atau kemaksiatan, tetapi tetap aja mahu teruskan, maka AWAS! kerana hati kita sudah mulai MENGERAS, dan sakitnya sudah mulai PARAH.
Maka, carilah penawarnya segera!

Wallahu'alam.